- 2.1. Sebagai Tanda Peringatan
Nama ini sekadar menjadi tanda peringatan hari lahir, atau kejadian lain. Nama dari golongan ini tidak memiliki makna harapan atau doa ( netral ).
Contoh: Surajimah merupakan singkatan dari Sura, siji, jemuah, artinya anak itu lahir pada hari Jumat (Jemuah), tanggal satu bulan Sura (Muharam). Saparbe artinya anak itu lahir pada bulan Sapar tahun Be.Sarbakdiyam, merupakan singkatan dari Besar, Bakda siyam, artinya anak itu lahir setelah siyam bulan besar yaitu setelah siyam (berpuasa) sunah bulan besar atau setelah tanggal 9 Besar. Jadi, anak itu lahir pada tanggal 10 bulan Besar.Ramelan, artinya anak itu lahir pada bulan Ramelan atau bulan Ramadan (bulan Puasa).Merdekawati, artinya anak itu lahir bertepatan dengan proklamasi kemerdekaan, atau bertepatan dengan tanggal 17 Agustus. Prahara, artinya anak itu lahir pada saat terjadi prahara/kerusuhan/ pemberontakan.Prihatin, artinya lahir pada saat kedua orang tuanya sedang prihatin. Eko Riyadi, terdiri dari eko (eka satu), riyadi (hari raya Idul Fitri), artinya anak itu merupakan anak pertama yang lahir pada tanggal 1 Syawal (Idul Fitri). Dwi Ramdani, terdiri atas dwi (dua), ramdani (bulan Ramadan), artinya anak itu merupakan anak kedua yang lahir pada bulan Puasa.
- 2.2. Sebagai Turunan dari Nama Orang
Tuanya
Nama ini merupakan turunan atau modifikasi dari nama orangtuanya; kadang-kadang mempunyai makna harapan atau doa, tetapi kadang-kadang hanya sekadar singkatan. Menurut istilah orang Jawa sering disebut nunggak semi.
Contoh:Dalimin, merupakan singkatan dari Daliyem (nama ibunya) dan Paimin (nama bapaknya ).Tukijo, merupakan singkatan dari Tukinem (nama ibunya) dan Sukarjo (nama bapaknya).Ratnasih, merupakan singkatan dari Suratna (nama bapaknya) dan Sumarsih (nama ibunya). Nama ini merupakan singkatan, tetapi memiliki makna ratna (perempuan, intan, permata, sari, utama) dan sih (kasih, cinta, kekasih, harum), sehingga dapat ditafsirkan sebagai perempuan yang harum namanya, tersmasyhur, atau sebagai manusia kekasih yang utama.Mulyadi, merupakan modifikasi dari Mulyana (nama bapaknya).Martana (kehidupan), merupakan modifikasi dari Martadi (hidup yang baik/nama bapaknya). - 2.3. Sebagai Ungkapan Harapan atau Doa
Nama ini merupakan ungkapan harapan (kekudangan), doa, atau cita-cita orangtua kepada anaknya.Rahayu, artinya selamat, baik. Nama ini merupakan doa atau harapan orang tuanya agar anak tersebut selamat dan baik.Slamet, artinya selamat.Joko Waskito, artinya anak laki-laki yang pandai, cermat, dan waspada. Nama ini merupakan harapan dan doa orangtua agar anaknya kelak menjadi orang yang pandai, cermat, dan waspada.Mulyarto, terdiri atas kata mulya (mulia) dan arta (uang/harta/kekayaan). Nama ini merupakan doa atau harapan orangtuanya agar kelak di kemudian hari anak itu hidup mulia, menjadi orang yang terhormat/terpandang, dan kaya raya.Harimurti, artinya sinar matahari atau gelar dari Prabu Bathara Kresna. Nama tersebut diberikan oleh orangtuanya agar anaknya di kemudian hari dapat menerangi kehidupan seperti Prabu Bathara Kresna yang bijaksana serta mampu menjadi pelindung serta pembela kebenaran / perilaku utama.Suharja, terdiri atas su (bagus, sangat, lebih) dan harja (bagus, indah, mulia, jernih). Nama ini mengandung harapan agar anak tersebut di kemudian hari menjadi orang yang sangat bagus atau cemerlang di segala bidang.Raditya, artinya matahari. Nama ini mengandung harapan agar kelak di kemudian hari anak tersebut menjadi orang mulia, orang besar yang berguna sehingga mampu menjadi penerangan bagi sesama manusia.Pradipta Arya Wismaya, terdiri atas pradipta (cahaya), arya (baik/besar), wismaya (waspada). Nama tersebut diberikan kepada seorang anak, dengan harapan agar anak tersebut kelak di kemudian hari anak tersebut seperti cahaya yang baik serta waspada.Daniswara (kaya dan mulia). Nama ini diberikan kepada seorang anak, dengan harapan atau doa agar kelak di kemudian hari anak itu menjadi orang kaya raya dan mulia.Harjanti (unggul). Nama ini diberikan kepada seorang anak, dengan harapan.agar anak tersebut di kemudian hari menjadi orang yang unggul di segala bidang.
Klik Contoh Nama-nama Jawa
- 4.1. Nama Ringan
Nama ini memiliki bobot spiritual ringan. Contoh: Prawira, Reja, Diharja, Harja, Paimin, Paijo, Sukardi.
- 4.2. Nama Sedang
Nama ini memiliki bobot spiritual sedang. Contoh: Sura, Jaya, Dijaya, Yuda, Sastra, Wardaya, Suma, Danu, Mangun, sudira, Wira, Puspita, Sasmita, Wasita, Warsita, Wirya, Taruna, Krama, Yasa, Purwa.
- 4.3. Nama Berat
Nama ini memiliki bobot berat.
Nama ini merupakan nama yang memuat kata-kata: Darma, Sudarma, Cakra, Brata, Subrata, Dibrata, Surya, Candra.
Nama ini mengandung risiko, karena di dalamnya terkandung makna spiritual atau tuah yang menuntut penyandangnya harus mampu menghadapi tantangan hidup serta mampu mengemban amanat yang terkandung di dalam kata-kata tersebut. Sebagian masyarakat Jawa mengatakan bahwa yang mampu menyandang nama ini adalah orang yang siap melakukan olah cipta, rasa, dan karsa, serta mampu melakukan tapa brata. - 4.4. Nama Sangat Berat
Nama ini memiliki bobot yang sangat berat.
Nama ini merupakan nama yang memuat kata-kata: Nata, Pranata, Dinata, Winata, Jaga, Praja, Mangku, Sujana, Sarjana.
Nilai spiritual dari makna nama tersebut lebih berat dari pada nama yang berbobot berat (butir 4.3). Menurut sebagian masyarakat Jawa, orang yang mampu menyandang nama ini adalah orang-orang yang siap melakukan olah rasa, cipta, dan karsa, serta mampu melakukan tapa brata dan memiliki jiwa suci serta kasih sayang kepada sesama.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka sebagian masyarakat Jawa menganjurkan agar di dalam membuat nama menghindari penggunaan unsur nama berbobot berat dan atau sangat berat sebagaimana tersebut di dalam butir 4.3, dan butir 4.4.
Pendapat tersebut di atas kadang-kadang dianggap diskriminatif. Mungkin memang sepintas demikian, akan tetapi jika kita memperhatikan serta memahami makna kata-kata itu, kemungkinan besar kita akan dapat memaklumi betapa berat tuntutan moral yang disandang oleh seseorang yang pada kenyataannya berbeda jauh antara nama dengan realita.
Contoh:Orang menyandang nama Darma Pranata. Darma (kewajiban, keutamaan, perbuatan mulia, fatwa, pranata kesusilaan, hukum, kesucian) berarti suatu perbuatan yang mengandung nilai luhur, dilandasi kesucian, etika, keluhuran budi, serta pengabdian yang tulus. Pranata (tunduk, peribadatan, sembah, penata, pengatur) berarti penata atau pengatur yang tulus ikhlas di dalam semua tindak tanduknya. Nama itu sangat ideal, tetapi memerlukan pengorbanan yang tinggi. Apalah artinya jika suatu doa itu malah akan memberatkan orang yang didoakannya. Lebih-lebih jika ternyata orang itu setelah dewasa malah sewenang-wenang, kejam, atau malah sering melakukan tindakan yang nista.
Orang menyandang nama Bagus Sulistya. Bagus artinya bagus, sulistya (sangat bagus), tetapi kenyataannya orang itu tidak tampan (jelek), hal ini malah akan membuat si penyandang nama itu merasa malu. Oleh karena itu, sebaiknya di dalam memberikan nama juga melihat secara jujur bentuk fisik seseorang.
Di dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW melarang umatnya menggunakan nama Abu Qasim (Bapak Pembagi-bagi). Nama ini adalah gelar beliau. Hal ini bukan berarti beliau tidak mau disamai oleh umat/pengikutnya, melainkan karena beliau sadar bahwa tidak semua orang mampu menjadi Abu Qosim (orang yang bersedia membagikan atau memberikan hartanya walaupun tinggal satu, dan setelah diberikan dirinya tidak memiliki lagi).
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !